Suatu hari ketika aku sedang duduk bersama ayahku diatas kursi ruang tamu, tapatnya disampingku ada ayahku yang ssedang asyiknya menikmati rokok, kepulan asap rokoknya hampir memenuhi ruangan ini, terasa membuatku sedikit sesak dan sulit bernafas, aku menghembuskan nafas dalam-dalam dengan rasa sedikit mual. Setelah itu aku menegur dan berkata kepada ayahku, “ yah, berhentilah merokok, karena merokok itu tidak baik untuk kesehatan, apalagi suia ayah yang semakin lama semakin bertambah”, ayahku tak sedikitpun menghiraukanku.
Pada ssatu ketika, aku melihat ayahku yang sedang batuk kerasdikamarnya.
.terlihat sangat sulit ditahan batuknya, sehingga membuatnya lelah dan merasa dan merasakan sesak yang terus menerus, dengan keadaan yang seperti ini, ibu ku langsung membawa ayahku kerumah sakit dengan harapan penyakitnya akan segera dapat berkurang.. setibanya disana, ayahku diperiksa oleh seorang dokter,dan dokter itu menyuruh agar ayahku menginap bebrapa hari disitu. Keadaan itu berlangsung beberapa hari, semakin hari keadaan ayahku semakin memburuk, dan dia merasa ada sesuatu yang menyempit di pernafasan dan tenggorokannya,. Berbagai macemobat yang telah diberikan dokter kepadanya, namun itu hanya bermanfaat sebentar..
Akhirnya ayahku dibawa kesuatu ruangan dirumah sakit ituuntuk dironsen dadanya. Setelah dia mencermati hasil foto ronsen, dokter itu bertanya, “ berpa batang rokok yang anda hisapsetiap hari..??”, “satu setengah bungkus dok,” jawab ayahku, lalu dokter itu berkata, “ sekiranya asap sebatang rokok yang anda hisap anda hembuskan kesebuah kain putih yang tipis, tentu kain tersebut akan berubah menjadi kuning, selanjutnya akan berubah menjadi hitam, dan tersumbatlah pori – pori kain tersebut. Kira-kira bagaimana pula jika asap 30 batang rokok yang anda masukkan kedalam dada dan paru-paru anda setiap hari?”. “ lalu obatnya apa dok”,pinta ayahku.
Dokter itu menjawab, “ saya tidak tidak memiliki obat untuk anda, kecuali anda harus berhenti merokok.” Dengan persaan galau becampur emosi, ayahku berkata,” dok, saya berharap anda berkenan menjelaskna apa yang saya derita!’. “ anda menderita mengalami gejala kanker” jawab dokter. Wajah ayahku langsung berubah pucat. Keika itulah ayahku melihat bungkusan rokok yang ia simpan dikantungnya, dan meremas-remas rokok tersebut.
kelihatnnya iya mulai menyesali apa yang telah dilakukannya,.
Dan selama ini tidak menghiraukan nasehat anaknya.
semenjak itulah dia sudah berhenti merokok.
Aku senang ayahku yang seperti ini.
Jumat, 29 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kunjung balik yaa... http://hi-rafiq.blogspot.com/
oke sobb
follow yoh